Desa Papung, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak — Pemerintah Desa Papung bersama unsur kecamatan, dinas pertanian kabupaten, serta kelompok tani setempat melaksanakan kegiatan penanaman jagung perdana sebagai bagian dari Program Ketahanan Pangan Nasional tahun 2025. Kegiatan ini menandai dimulainya implementasi program peningkatan produksi pangan pokok di tingkat desa dengan tujuan meningkatkan ketersediaan pangan lokal, meningkatkan pendapatan petani, dan memperkuat ketahanan pangan keluarga di wilayah Kecamatan Jelimpo. Program Ketahanan Pangan Nasional diluncurkan untuk mendorong produksi pangan berkelanjutan di tingkat lokal. Di Desa Papung, pemilihan jagung sebagai komoditas unggulan didasarkan pada kondisi lahan, kebutuhan gizi lokal, dan pasar regional yang masih terbuka untuk jagung pakan dan jagung konsumsi. Tujuan utama kegiatan di Desa Papung meliputi:
1). meningkatkan luas tanam jagung berkelanjutan
2). transfer teknologi budidaya jagung modern kepada kelompok tani
3). penguatan kelembagaan petani melalui kelompok tani dan gapoktan
4). pengembangan rantai nilai lokal (pengolahan/penjualan).
Sebelum penanaman perdana, tim teknis dari dinas pertanian dan penyuluh lapangan melakukan pendampingan mulai dari survei lahan, pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, hingga penyediaan benih bergaransi dan pupuk organik/mineral. Pelaksanaan penanaman perdana mencakup demo plot (plot percontohan) seluas beberapa hektar yang dikelola oleh kelompok tani setempat untuk menunjukkan praktik terbaik: jarak tanam yang efektif, teknik tanam jagung tumpang sari (jika relevan), pengendalian gulma, dan pengelolaan hama penyakit terpadu (IPM).
Program menekankan penerapan teknologi sederhana yang mudah diadopsi petani, seperti penggunaan benih hibrida atau varietas toleran kekeringan, metode tanam garis dengan mesin atau kultivator sederhana, pupuk berimbang berdasarkan analisis tanah, serta penggunaan pestisida hayati dan perangkap feromon bila diperlukan. Penyuluh pertanian melakukan pelatihan teknis rigour—mulai penyemaian, pemeliharaan hingga panen dan pascapanen—serta pencatatan hasil panen untuk evaluasi produktivitas.
Kelompok tani, ibu-ibu pembuat pakan ternak lokal, serta pemuda desa dilibatkan aktif. Keterlibatan ini bertujuan membangun rantai nilai lokal: jagung tidak hanya untuk konsumsi keluarga tetapi juga untuk pakan ternak ternak lokal atau diolah menjadi produk bernilai tambah. Pembentukan atau penguatan kelembagaan seperti gapoktan/UPTD desa membantu koordinasi pembelian benih, akses kredit mikro, dan pemasaran hasil panen sehingga petani mendapat harga wajar.
Secara langsung, program diharapkan meningkatkan produktivitas jagung per hektar dan menambah pendapatan rumah tangga petani. Secara tidak langsung, keberhasilan program akan mengurangi ketergantungan pangan impor/luar desa, memperkuat ketersediaan bahan pakan ternak lokal, serta menciptakan lapangan kerja musiman (pengolahan, pengangkutan, pemasaran). Juga diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan agronomi petani yang berkelanjutan.
Beberapa tantangan yang mungkin muncul antara lain variabilitas cuaca (kemarau/banjir), serangan hama penyakit, akses pasar, dan ketersediaan input berkualitas. Strategi mitigasi meliputi diversifikasi varietas, penerapan sistem irigasi sederhana/konservasi air, pemantauan hama terpadu, serta kerja sama dengan koperasi/kios agro untuk memastikan akses pasar dan input.
Keberhasilan program akan diukur melalui indikator-indikator seperti: luas tanam yang terkelola, tonase/ha panen, pendapatan rata-rata rumah tangga petani, jumlah petani yang mengadopsi teknologi baru, dan terbentuknya akses pemasaran pascapanen. Rencana lanjutan mencakup perluasan demo plot ke desa tetangga, pelatihan pengolahan hasil jagung, serta inisiasi unit pengolahan skala kecil untuk meningkatkan nilai tambah.
Penanaman jagung perdana di Desa Papung merupakan langkah nyata menghubungkan kebijakan nasional dengan aksi lokal. Dengan dukungan teknis, kelembagaan yang kuat, serta partisipasi aktif masyarakat, program ini berpotensi tidak hanya meningkatkan produksi jagung, tapi juga memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Desa Papung pada tahun 2025 dan seterusnya.